Senja Kedua

Awan terlihat men-jingga,  
aku lihat,  
sinar matahari menembus lapisan lembutnya,  
senja kini sedang cantik,  
datang setelah hujan reda,  
menghapus kesedihan yang terperangkap di langit.

Daun-daun berembun, berkilau  
di bawah cahaya lembut senja,  
padahal ini sore,  
mungkin mereka hanya rindu  
pada pagi yang dirampas  
oleh pelukan hangat si senja melangit.

Hembusan angin membawa wangi  
tanah yang basah, segar dan menenangkan,  
setiap tetes embun bercerita,  
mengenang tawa pagi,  
membawa kembali harapan yang terpendam,  
mengalir seperti aliran sungai  
yang tak pernah berhenti mencari.

Di kejauhan, gunung membisu,  
mengamati keindahan yang terlahir,  
seperti seorang raja,  
yang menjaga rahasia langit,  
saat langit perlahan berwarna  
merah muda dan jingga,  
mengisyaratkan malam yang akan datang.

Saat senja meluk bumi,  
aku merasakan kehangatan,  
meresapi setiap detik,  
menyimpan kenangan dalam jiwa,  
senja kedua yang membawa  
seribu harapan baru,  
dan mengajarkan kita untuk menghargai  
setiap keindahan yang hadir,  
meski hanya sekejap.

Sukabumi, 03/01/2019
Rizki Cahya Permana

Minimalism.

Post a Comment