Saat tengah sunyi yang kelam, hati terpatah
Sebuah lukisan duka terasa tak terucap
Seperti puing-puing yang tersebar terlunta
Di tanah sepi yang tak berkepala
Terdamparlah jiwa dalam kehampaan tanpa tara
Mengadu sepi di malam gelap yang mencekam
Lembut sinar bulan membasuh luka-luka
Namun pilu tak terhenti bertabuh
Patah hati, senyawa dari luka dan kehilangan
Melodi pilu yang membelenggu sanubari
Namun, dari reruntuhan itu tumbuh kekuatan
Dalam patah hati, jiwa terlahir kembali
Kupetik kepedihan untuk mengubah dunia
Dalam puisi, kata-kata menari-nari
Meski patah hati merajut duka tak terelakkan
Namun, ia pula yang membawa harapan yang tersembunyi
Hadirkanlah senyuman, meski ragu melingkari
Biarlah hati berpadu dengan waktu yang tumbuh
Karena patah hati bukanlah akhir cerita
Ia hanyalah awal baru terkuak dalam keabadian